PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA KOAGULAN LIDAH BUAYA DAN TAWAS DALAM MEMPERBAIKI KUALITAS AIR GAMBUT

  • Tineke Mulyana Department of Environmental Engineering, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia
  • Ulli Kadaria Universitas Tanjungpura
  • Putranty Widha Nugraheni Universitas Tanjungpura
Keywords: Air gambut, Koagulan, Lidah buaya, Tawas

Abstract

Karakteristik air gambut berwarna merah kecokelatan yang mengandung bahan organik dan keasaman tinggi, sehingga belum layak untuk dimanfaatkan sebagai air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air gambut sebelum dilakukan jar test, perbedaan efektivitas antara koagulan lidah buaya dan tawas dalam memperbaiki kualitas air gambut dan pengaruh variasi dosis koagulan lidah buaya dan tawas terhadap kekeruhan, warna, dan pH. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang meliputi pembuatan koagulan, jar test, dan pengujian parameter. Hasil karakteristik awal kualitas air gambut, nilai warna air gambut adalah 1050 Pt.Co, kekeruhan 12 NTU, dan pH 4,33. Berdasarkan penelitian, koagulan tawas pada dosis 60 ml/l mampu menurunkan kekeruhan sebesar 78,3% hingga memenuhi baku mutu <3 NTU, warna 86,3% dan pH 3,50. Sedangkan, koagulan lidah buaya pada dosis 40 ml/l mampu menurunkan warna 41,3%, pH 4,13 dan belum efektif untuk menurunkan kekeruhan pada sampel air gambut.

References

Ardilla, F.F. (2021). Perbandingan Kemampuan Lidah Buaya (Aloe Vera) dengan Poly Aluminium Chloride (PAC) Sebagai Koagulan Dalam Menurunkan BOD, COD, TSS dan Warna Pada Limbah Cair Industri Kopi. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

[BPS] Badan Pusat Statistika Kabupaten Kubu Raya. (2024). Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka. Kubu Raya: BPS.

Hamid, A., & Patitis, N. (2023). Analisis Warna, Bau, pH, Kekeruhan dan TDS Air Gambut Desa Rimbo Panjang. Jurnal Sains dan Ilmu Terapan, 6(1), 1-5.

Hendrawati, dkk. (2013). Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.) dan Biji Kecipipr (Psophocarpus tetragonolobus L.) sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah. Jurnal Kimia Valensi, 3(1), 23-34.

Hendrawati., Sumarni, S., & Nurhasni. (2015). Penggunaan Kitosan sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Danau. Jurnal Kimia Valensi, 1(1), 1- 11.

Kadir, M. I. (2022). Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 9400-9411.

Khair, A. (2017). Larutan Tawas dan Skala Warna Air Limbah Industri Sasirangan. Jurnal Skala Kesehatan, 8(1).

Martina, Angela., Effendi, D. S., & Sutedjo, J. N. M. (2018). Aplikasi Koagulan Biji Asam Jawa dalam Penurunan Konsentrasi Zat Warna Drimaren Red pada Limbah Tekstil Sintetik pada Berbagai Variasi Operasi. Jurnal Rekayasa Proses, 12(2), 98-103.

Mawaddah, D., & Titin Anita Zaharah, G. (2014). Penurunan Bahan Organik Air Gambut Menggunakan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica Linn). Jurnal Kimia Khatulistiwa, 3(1).

Mujariah, Abram, P.H., & Jura, M.R. (2016). Pengunaan Gel Lidah Buaya (Aloe Vera) sebagai Koagulan Alami dalam Penjernihan Air di Desa Sausu Tambu Kecamatan Sausu. Jurnal Akademika Kimia, 5(1), 16-22.

Nuraini, Nurliza & Imelda. (2018). Analisis Produk Unggulan Olahan Lidah Buaya di Kota Pontianak. Jurnal Sains Pertanian Equator, 7(2).

Pichler, T., Young, K., & Alcantar, N. (2012). Eliminating turbidity in drinking water using the mucilage of a common cactus. Journal of Water Science & Technology: Water Supply., 179- 186.

Pranata, M.F., Syarifudin A., Munawar Raharja. (2019). Perbaikan Kualitas Air Menggunakan Gel Lidah Buaya (Aloe vera). Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(2).

Prihatinnigtyas, dkk. (2013). Aplikasi Koagulan Alami dari Tepung Jagung dalam Pengolahan Air Bersih. Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi, 2(2), 93-102.

Putri, A.N.T. (2020). Efisiensi Koagulan Alumunium Sulfat Al2(SO4)3 dan Poly Alumunium Chloride Al2Cl(OH)5 pada Dosis dan Kecepatan Pengadukan Berbeda pada Air Asam Tambang. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.

Rahmi, A. (2022). Analisis Kualitas Air Gambut Dengan Metode Penyaringan Sederhana. Jurnal APTEK, 15(1), 14-20.

Ramadhani, S., Sutanhaji, A. T., & Widiatmono, B. R. (2013). Perbandingan Efektivitas Tepung Biji Kelor (Moringa Oleifera Lamk), Poly Aluminium Chloride (PAC), Dan Tawas Sebagai Koagulan Untuk Air Jernih. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 1(3), 186-193.

Said, Y. M., Achnopa, Y., Zahar, W., & Wibowo, Y. G. (2019). Karakteristik Fisika dan Kimia Air Gambut Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 11(2), 132-142.

Theodoro, J. D. P., Lenz, G. F., Zara, R. F., & Bergamasco, R. (2013). Coagulants and natural polymers: perspectives for the treatment of water. Plastic and Polymer Technology (PAPT), 2, 179-186.

Wijaya, R. A., dkk. (2024). Pemetaan Bahaya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan terhadap Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 12(1), 516-530.

Published
2025-04-30
How to Cite
Mulyana, T., Kadaria, U., & Nugraheni, P. (2025). PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA KOAGULAN LIDAH BUAYA DAN TAWAS DALAM MEMPERBAIKI KUALITAS AIR GAMBUT. Jurnal Lingkungan Dan Sumberdaya Alam (JURNALIS), 8(1), 28-42. https://doi.org/10.47080/jls.v8i1.3964